Naning

Home Schooling

Weekend boo...lagi menunggu suami dan anak tercinta beli bakso, iseng-iseng nyiapin tumis kangkung. Karena tidak ada TV di rumah, seperti biasa sambil beraktifitas cari-cari channel yg enak di denger. Eh.. tidak sengaja ada diskusi menarik di Smart FM tentang Home Schooling. Wah kayaknya sih dah ketinggalan lama karena pas kulirik jam di dinding sudah menunjukkan pukul 11.35. "Aah tak apalah, lebih baik terlambat kan daripada tidak sama sekali" pikirku.

Ayah Edy, narasumber diskusi home schooling di smart FM ini, akan menyelenggarakan sebuah seminar bertajuk "merancang sukses anak sejak dini" di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu 1 Januari 2008. Seminar ini memerlukan tiket senilai Rp 400.000 setiap peserta. Uang segitu dah termasuk makan sian.

Menurut Ayah Edy, mayoritas orang tua kurang PD dengan home schooling. Alasannya adalah karena khawatir anaknya tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain. Ayah Edy mencontohkan misalnya seorang anak sekolah di SD yg jumlah siswanya 400-500 orang, toh mustahil juga dia akan bersosialisasi dengan anak-anak lain sejumlah itu. Pasti dia hanya akan berinteraksi dengan 1 atau 2 kelas aja. Sebenarnya itu tidak perlu dikhawatirkan, karena komunitas home schooling kan juga tidak sedikit, insya Allah tidak akan kesusahan dengan sosialisi. Jadi ya... masih bisa jadi salah satu alternatif lah.

Yang paling menarik adalah cerita Ayah Edy mengenai keberhasilan seorang ayah dari lima anak di yogyakarta. Beliau adalah seorang dosen pascasarjana UGM (entah aku lupa di bidang apa) yang membimbing kelima putranya di rumah. Beliau sendiri yg menjadi "dosen". Ternyata putranya berhasil membuat alat pendeteksi jantung (jelasnya apa gitu) yang sangat canggih. tapi sangat disayangkan, alat tersebut ternyata dipatenkan di Jerman, bukan di negara kita tercinta (pemerintah emang tidak pernah menghargai hasil karya anak bangsa kan?...)

Tapi...memang terserah dan kembali kepada diri kita ya, mau home schooling atau tidak. Kalau kita merasa masih cukup tenaga untuk mendidik putra-putri kita sendiri, kayaknya emang sangat baik. Kalau tidak bisa ya harus disekolahkan di sekolah yg tepat. Yang pasti kita sudah tahu ada alternatif lain menghadapi mahalnya biaya pendidikan sekarang ini.

Sabtu,12 Januari 2008

1 komentar:

  1. Anonymous says at

    Wah, senang sekali mendapat kunjungan dari Ayah Edy.

    Minggu malam yang lalu saya sempat mendengarkan sebagian talkshow Ayah Edy, kalau tidak keliru mengenai kata-kata negatif orang tua dan guru pada anak-anak kita, yang ternyata kelak akan sangat mempengaruhi pikiran dan prilaku dalam kehidupan mereka. Senang sekali mendapat tambahan pengetahuan yang Ayah Edy bagikan.

    Semoga selalu sukse ya. Dan kita perbaiki bangsa ini dengan mendidik anak kita secara lebih baik lagi.

Post a Comment

Blogger Templates by Blog Forum