Naning

Bagaimana Seharusnya kita Ayah..Ibuuu..

*Cukup panjang tulisannya, mdh2n berkenan!!!*

*FITRAH SEKSUALITAS*

By: Elly Risman Musa

Punya suami yang kasar? Kaku?  Garing dan susah memahami perasaan istrinya? Tidak mesra dgn anak? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ibunya ketika masa anak sebelum aqilbaligh.

Punya suami yang "sangat tergantung" pada istrinya? Bingung membuat visi misi keluarga bahkan galau menjadi ayah? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ayahnya ketika masa anak.

Kok sebegitunya?

Ya! karena figur ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak anak sejak lahir sampai aqilbaligh, tentu agar fitrah seksualitas anak tumbuh indah paripurna.

Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir.

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.

Riset banyak membuktikan bahwa anak anak yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini baik karena perang, bencana alam, perceraian, dll akan banyak mengalami gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing (anxiety), perasaan kehilangan kelekatan atau attachment, sampai kepada depresi. Kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan, curiga pada hubungan dekat dsbnya.

Jadi dalam mendidik fitrah seksualitas, figur ayah ibu senantiasa harus hadir sejak lahir sampai AqilBaligh. Sedangkan dalam proses pendidikan berbasis fitrah, mendidik fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap.

Usia 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada menyusui, di usia 3 - 6 tahun anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional apalagi anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.

Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian maupun cara merasa, berfikir dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga anak di usia 3 tahun dengan jelas mengatakan "saya perempuan" atau "saya lelaki"

Bila anak masih belum atau tidak jelas menyatakan identitas gender di usia ini (umumnya karena ketiadaan peran ayah ibu dalam mendidik) maka potensi awal homo seksual dan penyimpangan seksualitas lainnya sudah dimulai.

Ketika usia 7 - 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, karena di usia ini ego sentrisnya mereda bergeser ke sosio sentris, mereka sudah punya tanggungjawab moral, kemudian di saat yang sama ada perintah Sholat.

Maka bagi para ayah, tuntun anak untuk memahami peran sosialnya, diantaranya adalah sholat berjamaah, berkomunikasi secara terbuka,  bermain dan bercengkrama akrab dengan ayah sebagai aspek pembelajaran untuk bersikap dan bersosial kelak, serta menghayati peran kelelakian dan peran keayahan di pentas sosial lainnya.

Wahai para Ayah, jadikanlah lisan anda sakti dalam narasi kepemimpinan dan cinta, jadikanlah tangan anda  sakti dalam urusan kelelakian dan keayahan. Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anak anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya. Ayah pula yang menjelaskan pada anak lelakinya tatacara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma bagi seorang lelaki.

Begitupula anak perempuan didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Maka wahai para ibu jadikanlah tangan anda sakti dalam merawat dan melayani, lalu jadikanlah kaki anda sakti dalam urusan keperempuanan dan keibuan.

Ibu harus jadi wanita pertama hebat yang dikenang anak anak perempuannya dalam peran seksualitas keperempuanannya. Ibu pula orang pertama yang harus menjelaskan makna konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan.

Jika sosok ayah ibu tidak hadir pada tahap ini, maka inilah pertanda potensi homoseksual dan kerentanan penyimpangan seksual semakin menguat.

Lalu bagaimana dengan tahap selanjutnya, usia 10 - 14? Nah inilah tahap kritikal, usia dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju peran untuk kedewasaan dan pernikahan.

Di tahap ini secara biologis, peran reproduksi dimunculkan oleh Allah SWT secara alamiah, anak lelaki mengalami mimpi basah dan anak perempuan mengalami menstruasi pada tahap ini. Secara syahwati, mereka sudah tertarik dengan lawan jenis.

Maka agama yang lurus menganjurkan pemisahan kamar lelaki dan perempuan, serta memberikan warning keras apabila masih tidak mengenal Tuhan secara mendalam pada usia 10 tahun seperti meninggalkan sholat. Ini semua karena inilah masa terberat dalam kehidupan anak, yaitu masa transisi anak menuju kedewasaan termasuk menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak lelaki, dan peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan.

Maka dalam pendidikan fitrah seksualitas, di tahap usia 10-14 tahun, anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah. Apa maknanya?

Anak lelaki didekatkan ke ibu agar seorang lelaki yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok wanita terdekatnya, yaitu ibunya, bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata perempuan bukan kacamata lelaki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak lelaki yang tidak dekat dengan ibunya di tahap ini, tidak akan pernah memahami bagaimana memahami perasaan, fikiran dan pensikapan perempuan dan kelak juga istrinya. Tanpa ini, anak lelaki akan menjadi lelaki yg tdk dewasa, atau suami yang kasar, egois dsbnya.

Pada tahap ini, anak perempuan didekatkan ke ayah agar seorang perempuan yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka disaat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok lelaki terdekatnya, yaitu ayahnya, bagaimana lelaki harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata lelaki bukan kacamata perempuan. Bagi anak perempuan, ayahnya harus menjadi sosok lelaki ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak perempuan yang tidak dekat ayahnya di tahap ini, kelak berpeluang besar menyerahkan tubuh dan kehormatannya pada lelaki yang dianggap dapat menggantikan sosok ayahnya yang hilang dimasa sebelumnya.

Semoga kita dapat merenungi mendalam dan menerapkannya dalam pendidikan fitrah seksualitas anak anak kita, agar anak anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak anak perempuan kita tumbuh menjadi perempuan dan ibu sejati.

Agar para propagandis homo seksualitas tidak lebih pandai menyimpangkan fitrah seksualitas anak anak kita daripada kepandaian kita menumbuhkan fitrah seksualitas anak anak kita. Agar ahli kebathilan gigit jari berputus asa, karena kita lebih ahli dan berdaya mendidik fitrah anak anak kita.

Salam Pendidikan Peradaban

#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak

Baca selengkapnya....
Naning

Amanah untuk Suami

Semogaaaa ayah Herman konsisten dengan kebaikan2 yang sudah dilakukan selama ini yaaaa...
***cuma no 10 yg sysah ayah lakukan klo kita beda pendapatttt.

CARA LELAKI MENYATAKAN CINTA

Cahyadi Takariawan

Berikut beberapa cara lelaki dalam mengungkapkan cinta mereka kepada istri, tanpa harus mengucapkan kalimat "I love you".

1. Aktivitas fisik yang berkesan

Aktivitas fisik yang berkesan merupakan salah satu bukti rasa cinta. Jika suami senang memijit istri dengan lembut, atau menggandeng tangan istri, memeluk atau mencium dalam durasi waktu yang lama, pertanda ia sangat mencintai istrinya.

Apalagi ketika suami selalu ingin dekat secara fisik, bahkan ketika dalam bepergian.

Ada seorang suami yang sangat senang pergi dengan sang istri mengendarai sepeda motor, padahal ia memiliki mobil yang sangat bagus. Perjalanan cukup jauh ditempuh dengan sepeda motor, karena dengan cara itu ia selalu merasakan kehangatan tubuh istrinya.

Jika mengendarai mobil, ia harus duduk terpisah dari sang istri. Dengan motor, ia bisa melekat dengan tubuh istri. Luar biasa.

2. Banyak tersenyum ceria

Senyum merupakan visualisasi perasaan dalam hati. Sangat sulit bisa tersenyum ceria apabila hati tidak bahagia.

Dengan kondisi jiwa yang sengsara, yang akan dihasilkan adalah wajah bermuram durja. Jika dipaksa tersenyum, tidak akan bisa menghadirkan senyum ceria.

Jika suami mudah memberikan senyuman ceria untuk istri, menunjukkan perasaan cinta kepadanya. Tanpa banyak berkata-kata, suami suka memberikan senyum termanis untuk istrinya. Inilah tanda cinta yang tidak perlu dijelaskan dengan kata-kata.

Sebaliknya, jika suami selalu berwajah galak dan tegang, menandakan suasana jiwa yang tidak ceria. Mungkin sedang ada masalah besar yang tengah mengganggu jiwanya.

3. Bersedia menjadi pendengar yang baik

Semua istri perlu curhat. Bagi kaum perempuan, menceritakan masalah kepada orang lain merupakan bagian dari cara untuk menyelesaikan masalah itu. Hanya dengan bercerita saja, perasaannya menjadi lega.

Maka banyak istri mencari tempat curhat, jika di rumah suami tidak mau mendengarkannya. Jika suami bersedia menjadi pendengar yang baik atas curhat istri, pertanda ia sangat mencintainya.

Suami yang selalu menyediakan waktu dan kesempatan untuk mendengar obrolan istri, mendengar keluh kesah dan curhat istri, adalah suami yang penuh dengan cinta.

4. Sering mengontak

Komunikasi menjadi hal yang sangat penting perannya dalam membangun keharmonisan keluarga. Dengan berbagai teknologi, komunikasi bisa terjadi setiap saat tanpa ada batas lagi.

Ketika suami dan istri tidak pernah terhubung satu dengan yang lain, akan menyebabkan suasana kering dan jauh.

Jika suami sering mengontak istri melalui telepon atau mengirim pesan WhatsApp, Line, Fesbuk, Instagram dan lain sebagainya tanpa harus ada keperluan khusus, pertanda bahwa ia selalu memikirkan dan menyayangi istrinya.

Sekedar menyapa, “Mama sedang ngapain sekarang?” Atau pertanyaan, “Mama masak apa di rumah?” sudah menunjukkan perhatian tersebut.

5. Sering minta pendapat istri

Ada suami yang berlaku otoriter dalam memimpin rumah tangga. Semua diputuskan sendiri tanpa pernah meminta pendapat dan masukan istri. Ia ingin istri menuruti semua yang sudah diputuskannya sendiri. Situasi seperti ini tentu tidak menyenangkan bagi istri.

Jika suami sering minta pendapat dan masukan dari istri untuk berbagai kegiatannya, pertanda ia sangat percaya dan mencintai istrinya.

Ia tidak ingin berlaku otoriter. Ia menghargai pendapat dan masukan istri, maka ia merasa memerlukan pendapat sang istri sebelum memutuskan berbagai hal penting dalam rumah tangga.

6. Tidak bisa terpisah lama

Jika suami sering meluangkan waktu untuk bisa melakukan aktivitas bersama istri, seperti menemani belanja ke pasar atau menjemput istri pulang usai mengikuti pengajian, menandakan ia sangat mencintai istrinya.

Ia tidak bisa terpisah lama dari sang istri. Inginnya selalu berada di dekat kekasih hati.

Maka berhati-hatilah jika suami sudah tidak betah berada di dekat istri. Ia merasa lebih nyaman kalau berjauhan dan tidak tahan jika harus berada di samping sang istri.

Rasa cintanya mulai tergerus dan lama kelamaan bisa habis tanpa sisa jika tidak segera dicari solusinya.

7. Suka bercanda

Canda adalah salah satu bumbu romantisme keluarga. Keluarga yang tidak pernah bercanda, suasananya pasti kaku dan tegang tanpa ada tawa bahagia.

Jika suami suka mengajak istri bercanda dan mampu membuat istri tertawa, dan suami juga bisa tertawa saat istri bercanda, menandakan ia mencintai istrinya.

Jika suami bercanda namun istri tidak bisa lagi tertawa, dan istri bercanda namun suami tidak lagi bisa tertawa, menandakan suasana jiwa mereka sedang berjauhan.

Tidak ada kelucuan bersama, tidak ada tawa yang bisa dihasilkan dari canda di antara mereka, ini adalah kekeringan hubungan yang harus segera dicarikan obatnya.

8. Suka menolong istri

Ada suami yang tidak mau peduli dan tidak mau mengerti kerepotan istri. Ia merasa sudah melaksanakan kewajiban sebagai suami dengan mencari nafkah.

Sementara urusan teknis kerumahtanggaan ia serahkan sepenuhnya kepada istri, tanpa mau memahami betapa sangat banyak kerepotan sang istri setiap hari.

Jika suami suka menolong kerepotan istri tanpa harus diminta, menandakan ia sangat mencintai istri. Betapa bahagia hati istri jika suami mudah menolong berbagai macam urusannya tanpa diminta.

Kebiasaan suka menolong ini sudah menjadi tanda cinta tanpa harus diucapkannya.

9. Suka memberi hadiah

Hadiah menandakan adanya perhatian dan ungkapan perasaan. Bukan terkait dengan nilai dan besaran hadiah tersebut, namun lebih kepada curahan perhatian yang akan mudah dirasakan oleh sang istri.

Maka jika suami suka memberi hadiah kepada istri, apalagi ketika hadiah tersebut tepat sesuai keinginan istri, pertanda ia mencintai istrinya.

Dengan hadiah yang sederhana, tidak harus mahal, sudah sangat membahagiakan hati istri, karena menandakan ada perhatian dari suami.

Lewat hadiah itulah suami menyatakan cintanya.

10. Mudah mengalah

Ada suami yang tidak pernah mau mengalah, walau dirinya yang salah. Ia selalu ingin menang dan tidak bisa mengalah dalam setiap pertengkaran.

Maka jika suami mudah mengalah saat menghadapi konflik dengan istri, pertanda ia mencintai istri. Ia tidak mau terlibat konflik dengan istri, ia tidak mau berlama-lama mengalami pertengkaran dengan istri. Ia ingin suasana keluarga yang damai tanpa banyak keributan.

Suami yang mudah mengalah, cepat meminta maaf, cepat memaafkan kesalahan istri, adalah suami yang mencintai sang istri.

Walau ia tidak mengungkapkan dengan kata-kata, namun sikapnya yang mudah mengalah sudah menandakan adanya cinta.

Baca selengkapnya....
Naning

Duhai Ayah dan Ibu...

Buat ortu yang sdg merindukan sang buah hati nun jauh di pesantren....

Ketika kelak Allah bertanya tentang masa mudanya untuk apa ia habiskan?

Pada saat itu anak kita akan berkata:
"Ya Allah, kuhabiskan masa remajaku, masa mudaku tuk menghafalkan kitabMu...

Ya Allah...kukorbankan masa remajaku tuk menuntut ilmu syariatMu...

Ya Allah kuhabiskan masa remajaku tuk bisa merasa dekat dengaMu ya Robb... :'( "

Maka pada saat itu, anak-anak kita akan sangat berterimakasih kepada orangtuanya karena telah rela berpisah dengan anak kesayangannya demi tujuan mulia...

Dan rela berkorban harta demi anaknya bisa masuk ke pondok pesantren yang jauh dari kata mewah...

Ummi... Abi...
Kerinduan yang kalian rasakan insyaAllah berbuah manis.menuai pahala yang tak pernah disangka-sangka sebelumnya...

Mungkin kita jarang membaca Al-Qur'an...
Bahkan berat tuk menghafalkannya...

Namun...karena anak kita tekun membaca di siang dan malamnya,
Menghafalkannya...
Mengamalkannya...

Kelak...
Pahala itupun akan mengalir kepada kedua orangtuanya...

MaasyaaAllah...
Anak sholeh sholehah...
Investasi tak ternilai harganya...

Jangan mengeluh mereka jauh...
Jangan mengeluh mahalnya biaya yang harus dikeluarkan...
Jangan mengeluh fasilitas yang tak senyaman di rumah...
Jangan mengeluh akan kondisi mereka di pondok.

Karena anak-anak kita yang  jauh itu...
Sejatinya sedang berjihad...

Nasihat Ust. Muhammad Yusron, Lc., MA., Phd.

Baca selengkapnya....
Naning

Cerita anak part 1

Boma Bolalao si Pemberani

Alkisah, di perairan laut Gorontalo Sulawesi Utara, hidup sebuah keluarga ikan Bulalao. Hesa sang ayah adalah seekor ikan yang sangat pemberani sementara Mela sang ibu, meskipun suaranya sangat pelan dan badannya nampak lemas, tapi juga seekor ikan yg cukup gigih, meski tidak sepemberani suaminya. Mereka hidup bahagia bersama 2 ikan mungil anaknya. Tapi entah kenapa, dia ikan kecil ini penaknya luar biasa, jauH berbeda dengan sifat yang dimiliki ayahnya.

Mereka juga memiliki tetangga yang cukup banyak. Ada keluarga ikan Tuna, Ikan Kakap dan ikan Teri. Meskipun berbeda-beda jenisnya, mereka hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

"Boma, ayok kita main ke dekat batu karang sebelah sana!" Ajak Kokom si kakap. Kokam adalah seekor ikan kakap yang tinggal di dekat tempat tinggal keluarga Boma. "Aah..sebentar ya. Aku masih ingin berenang di tepian sini.aku masih menunggu ayahku yang sedang mengajari adikku berenang. Tunggu sebentar yaa". Jawab Boma. Ayah Boma yang mendengar percakapan Boma dan Kokam ikut angkat bicara. "Boma..berangkatlah mainlah bersama Kokam, nanti ayah menyusul. Adikmu belum bisa berenang cepat sepertimu." Kata sang ayah. Bomapun tampak ragu. ingin rasanya ia mengikuti ajakan temannya, tapi ia khawatir bertemu dengan ikan-ikan besar yang akan mengganggunya.
"Kokam..aku sebenarnya ingin main denganmu. Tapi aku takut bila di sana ada Toni tuna. Badannya sangat besar, dan dia sering mengganggu kita". Jawab Bona dengan muka khawatirnya.

Kokam yg memang badannya lebih besar tersenyum dan mendekati Bona. "Bona.. ayoklah bermain. Aku kan selalu bersamamu. Kita akan bermain bersama, dan bila Toni datang mrngganggu, aku akan coba ingatkan. Kalau tidak bisa diingatkan dan masih mengganggu terus, aku akan membantumu menghadapinya". Kata Kokam dengan tenang.

Setelah cukup lama berbincang, akhirnya Bonapun mengikuti ajakan Kokam untuk main ke tempat yang cukup jauh. Mereka berenang dengan penuh semangat, sambil sesekali bercanda. Tapi masih nampak kekhawatiran dan sedikit ketakutan di wajah Bona. Akhirnya sampailah mereka berdua di sekitar karang. Karang yang sangat cantik karena penuh dengan berbagai terumbu karang. Merekapun bermain petak umpet dan permainan2 asyik lainnya. Sampai akhirnya terdengar suara keras yg mengagetkan telinga Bona. Bonapun langsung panik mencari si Kokam yang sedang bersembunyi entah dimana, karena memang mereka sedang main petak umpet. Sebelum Bona menemukan Kokam, tiba-tiba Toni yang berbadan besar sudah muncul persis di dapan matanya. Bonapun gemetar dan takut luar biasa. Ingin rasanya ia berteriak, tapi apa daya kekuatan sudah tidak ada karena kalah dengan rasa takutnya yang luar biasa.

"Hai Bona mungil. Apa yang sedang kau lakukan sendirian di sini? Ayoo msinlah denganku ansk manis !"  Kata Toni dengan suara keras dan mengibas-ngibaskan ekornya ke arah Bona.
"Ti ti ti dak! menjauhlah dariku jangan ganggu aku!". Jawab Bona sambil tetap gemetar dan berlinang air mata. "Bwahahahaha... ikan kecil yg lucu. Kenapa engkau menangis?aku ksn mrngajakmu bermain??". Kata Toni.
"Ti ti ti tidak. Kau sengaja mendekati aku, mengibas2kan ekormu karena kau mau menggangguku, menyakiti aku. Kau jahat, kau selalu saja menggangguku." Jawab Bona tetap sambil menangis. Toni pun menatap Bona dengan heran. "Hai Bona.. darimana kau tahu aku mau mengganggumu?? Aku memang biasa mengibas2kan ekorku bila bertemu teman. Bukan berarti aku mau melukaimu." Jawab Toni.
"Tapi ... biasanya kau selalu menggangguku. Setiap bertemu denganku kau selalu menghadang, menghalangi jalanku bahkan kau pernah memukul badanku dengan ekormu. Dan itu kau lakukan lebih dari 10x. Aku tidak pernah tahu kenapa engkau selalu berbuat itu kepadaku." Jawab Bona yang mulai muncul rasa berani dan percaya dirinya, karena terpaksa.
Mendengar ucapan Bona, Tonipun tertawa makin keras. "Bwahahahaha... Bonaaaa Bona yang lucu."

Melihat Bona yg terus menangis dan wajahnya yg nampak gemetar karena ketakutan, Tonipun bergerak agak menjauh dari Bona. Mereka berdua tidak sadar bila ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan mereka dari sela-sela terumbu karang.

"Dengarlah Bona.. kemarin memang aku sering mengganggumu, setiap ada kesempatan bertemu pasti aku ingin menyakitimu. Tapi... percayalah padaku, aku sudah mendapat hukuman dari Allah karena aku sering berbuat tidak baik. Beberapa hari yang lalu badanku terluka karena tidak sengaja aku tersangkut di batu karang. Aku tidak bisa keluar dan hampir mati. Untunglah ada ibu dan ayahmu yang datang membantu. Mengeluarkan aku dari tempat itu. Sejak itulah aku merasa malu dan merasa bersalah. Setiap hari aku mengganggumu, ternyata ayahmu malah menyelamatkan nyawaku. Sejak itulah aku sadar, mungkin musibah yg menimpaku dan aku hampir kehilangan nyawa itu balasan Allah akibat kenakalanku padamu. Sejak itu aku malu dan taku bila berbuat buruk lagi, takut akan mendapat  hukuman yg lebih berat lagi." Bona mendengarkan penjelasan Toni dengan sedikit tidak percaya. Rasa khawatir dan takutnya pada Toni perlahan mulai berkurang,  meski tetap waspada.

"Ayoklah kita main bersama Bona." lanjut Toni. "Percayalah..aku akan menjadi teman bermainmu dan janji tidak akan mengganggumu lagi. Percayalah ." Sambil tetap menengok kanan kiri Bona pun mencoba percaya dengan ucapan Toni. "Ayoklah Bona..naik ke punggungku. Aku akan  ajak kamu ke tempat ikan-ikan besar yang selama ini kau takuti. Percayalah..mereka semua baik. Bila sesekali mengganggumu , itu karena iseng dan ingin lebih akrab denganmu."kata Toni meyakinkan sambil tersenyum. Belum sempat Bona mendekat ke arah Toni, tiba2 Kokam sudah muncul di depan matanya. Katanya , "naaah..Bona. prasangkamu ke Toni salahkan? Ternyata Toni tidak seburuk yang kau kira. Ternyata kau yang menyimpan rasa takut dan khawatir yang berlebihan Bona." Kata Kokam sambil menyenggol2kan ekornya ke Badan Bona. Bona pun dengan malu-malu menjawab.." Kamu betul Kokam. Seharusnya aku tidak boleh menyimpan rasa takut berlebihan. Aku baru sadar, ternyata prasangka burukku ke Toni yang membuat aku makin ketakutan. Besok2 lagi aku tidak mau berprasangka buruk ke teman2 yang lain, karena ternyata merugikan diriku sendiri.." jawab Bona dengan malu malu dan sedikit menyesal. "Terima kasih Kokam, terima kasih sudah mengajak aku main ke sini... aku sekarang tidak takut lagi dengan siapapun. Meski suara dan badannya lebih keras dan besar, tapi belum tentu mereka berniat jahat kepadaku." Kata Bona
"Naaah.. begitu kan lebih baik. Yang pasti, kita harus berprasangka baik ke semua teman kita, meski kepada teman yg biasa berbuat jahat ke kita sekalipun. Waspada boleh..tapi prasangka buruk No!" Tambah Kokam.

Akhirnya mereka bertiga main petak umpet bersama. Mereka bercanda ria seolah3 tidak perneh terjadi apa-apa. Dan hal itu hampir setiap waktu mereka lakukan...

*pesan moral. Janganlah badan yang kecil ( atau kekurangan yg ada pada diri kita dibanding orang lain) menjadiksn kita takut dan rendah hati berlebihan. Jangan mudah berprasangka buruk kepada orang lain.

🌹Fakta unik

Ikan Bulalao

Tiap-tiap provinsi di Indonesia memiliki fauna identitas yang mencerminkan keberagaman hayati di daerahnya. Pilihan fauna-fauna tersebut berdasarkan berdasarkan bahwa fauna tersebut endemik di provinsi tertentu, khas provinsi tertentu atau merupakan komoditi andalan provinsi tertentu. Salah satunya adalah Ikan Bulalao (Liza dussumieri) khas propinsi Gorontalo.

Ikan Bulalao (Liza dussumieri) adalah spesies ikan berhabitat di air laut. Ikan ini mirip dengan ikan Belanak (Valamugil seheli) yang merupakan kerabat satu familia, yaitu Mugilidae. Ikan ini berbentuk kecil memanjang. Ikan Bulalao banyak ditemukan di kawasan Samudra Pasifik. Alternatif kata bahasa Inggris untuk ikan Bulalao adalah dussumier mullet.

Fauna ini merupakan fauna identitas propinsi Gorontalo. Ikan Bulalao merupakan sejenis ikan yang biasa dikonsumsi masyarakat disana. Bentuk tubuhnya seperti ikan bandeng, ramping panjang denga dua sirip dorsal disekitar abdomen dan ekor serta sirip ventral dan sirip anal dengan ukuran siripyang sama dengan sirip atas (dorsal).

Habitat ikan ini hidup disekitar dekat pantai atau air payau. Panjang tubuh ikan ini sekitar kurang lebih 15 cm. Makanan ikan ini adalah ganggang, plankton dan partikel anorganik yang mengendap di dasar laut. Daerah penyebarannya belum diketahui secara pasti kemungkinan diseluruh perairan Indonesia.

Baca selengkapnya....

Blogger Templates by Blog Forum