Naning

Agar anak sesuai fitrahnya

🍃🌻 *Bagaimana agar anak anak kita terhindar dari sifat HOMO dan LESBI*
.
Didiklah anak sesuai fitrah seksualitas, artinya mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya.
Jika ia anak perempuan, maka kita bangkitkan fitrah seksulitasnya sbg perempuan.

Jika ia laki-laki maka kita bangunkan fitrah seksualitasnya sebagai laki-laki.

Pertanyaan berikutnya yg muncul, bagaimana teknis membangkitkan fitrah seksualitas ini ?
Ada beberapa tahap yg perlu kita kawal di tiap fasenya.

1. Usia 0 - 2 tahun

Pada usia ini anak harus dekat dengan bundanya.

Pendidikan tauhid pertama adalah menyusui anak sampai 2 tahun.
Menyusui, bukan memberi asi. Langsung disusui tanpa pumping dan tanpa disambi pegang hp. (hp adalah godaan terberat bagi umahat)
Maka sambil murojaah hafalan.. Adalah cara yg baik dlm menyusui..

2. Usia 3 - 6 tahun

Pada usia ini anak harus dekat dengan kedua orang tuanya.

Dekat dengan bundanya, juga dekat dengan ayahnya. Perbanyak aktivitas bersama. Ajari adab sopan santun dan contoh yg baik dlm tahap ini.
Pakaikan baju sesuai gendernya.. Walaupun mereka belum paham tp tabiat ini akan mulai tertanam... Disini bila sudah masuk paud maupun TK harus dipahami oleh gurunya tentang urgennya adab bicara dan sopan santun serta pembiasaan baju dan mainan sesuai gendernya.

3. Usia 7 - 10 Tahun
Pada usia ini dekatkan anak sesuai gendernya. Dengan memisah tempat tidur dg anak lawan jenis. Awasi Teman main agar sesuai gendernya dan tentu yg punya adab baik. Perhatikan Jenis permainannya  yg sesui gendernya. Dan tentu pakain serta perlengkapannya agar tdk ada usur menyalahi fitrah yg bukan aslinya.

Anak laki-laki, maka dekatkan dengan ayahnya.
Ajak anak beraktifitas yang menonjolkan sisi ke-maskulin-annya. Nyuci motor, akrab dg alat-alat pertukangan, dsb.

Jika anak perempuan, maka dekatkan dengan bundanya.
Libatkan anak dalam aktifitas yg menonjolkan ke-feminin-annya. Stop katering dan banyak utak atik di dapur bersama anak, melibatkan saat bersih-bersih rumah, menjahit dsb.

4. Usia 11 - 14 tahun
Usia ini sudah masuk tahap pre aqil baligh akhir dan pada usia ini mulailah switch/menukar kedekatan.
Lintas gender.

Jika anak laki-laki maka dekatkan pada bundanya.
Jika anak perempuan, maka dekatkan pada ayahnya.

Ada sebuah riset yg menunjukkan jika seorang anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada fase ini maka data menunjukkan anak tersebut 6x lebih rentan akan ditiduri oleh laki-laki lain.

Jika tdk dekat dengan ayahnya, maka anak perempuan akan mudah terpikat dengan laki-laki yang menawarkan perhatian dan cinta meski hanya untuk kepuasan dan mengambil keuntungan semata.

Saat ada laki-laki yang memuji kecantikannya, mungkin ananda gak gampang silau karena ada ayahnya yg lebih sering memujinya.
Kalau ada laki-laki yang memberikan hadiah, ananda tak akan gampang klepek-klepek karena ada ayahnya yg lebih dulu mencurahkan perhatian dan memberi hadiah.

Pada fase ini jika anak perempuan harus dekat dengan ayahnya, maka sebaliknya, anak laki-laki harus dekat dengan bundanya.

Efek yang sangat mungkin muncul jika tahap ini terlewat, maka anak laki-laki punya potensi lebih besar untuk jadi suami yg kasar, playboy, dan tidak memahami perempuan.

Ada yang tanya, lho kalau ortunya bercerai atau LDR bagaimana?
Hadirkan sosok lain sesuai gender yg dibutuhkan.
Misal saat ia tak punya ayah, maka cari laki-laki lain yg bisa menjadi sosok ayah pengganti. Bisa kakek, atau paman.

Sama dengan Rasulullah. Meskipun tak punya ayah dan ibu, tapi Rasulullah tak pernah kehilangan sosok ayah dan ibu. Ada kakek dan pamannya. Ada nenek, bibi dan ibu susunya.

Fase berikutnya setelah 14 thn bagaimana?
Sudah tuntas. Karena jumhur ulama sepakat usia 15 thn adalah usia aqil baligh.

Artinya anak kita sudah "bukan" anak kita lagi.
Ia telah menjelma menjadi orang lain yg sepadan dengan kita. Maka fokus dan bersabarlah mendampingi anak-anak, karna kita hanya punya waktu 14 tahun saja.

Saling mengingatkan, saling menguatkan, saling mendoakan ya teman-teman.
Moga Allah mampukan dan bisa mempertanggung jawabkan amanah ini kelak di hari penghitungan.

Selamat berkumpul dan merajut cinta bersama keluarga. Apapun keadaannya, jangan lupa bersyukur kpd Allah ta'ala

📝 Jum'at, 13 Juli 2018 / 29 Syawwal 1439

Dishare oleh : Ustadz Abu Riyadl _hafizhahullah_
➖➖➖

0 komentar:

Post a Comment

Blogger Templates by Blog Forum