Naning

"Keprihatinan seorang ibu"

Self reminder juga...untukku dan suamiku. Khawatir anak kami iseng tanpa sepengetahuan kami
Canberra 21072017

Perasaan saya campur aduk anak perempuan saya (2 tahun 4 bulan) yg mencoba ramah dan menyapa, dikasari dengan cara dipukul, didorong dan berkali-kali mau dijadikan sasaran tendangan oleh anak laki-laki usia sekitar 3-4 tahun di rumah kerabat saya sendiri.

Saya tidak memperkarakan anak laki-laki atau perempuan di sini. Tapi perilaku anaknya, dan sikap ibu dari anak tersebut khususnya. Saya marah, tentu saja bu. Menurut akal sehat saya ya saya memang harus marah. Saya marah sama anak itu? No. Saya marah sama ibunya yg terlalu cuek dan "biasa" saja melihat perilaku anaknya. Bahkan cenderung membiarkan dan tidak segera menegur atau melakukan solusi cepat supaya anaknya tidak berulang-ulang mengasari anak saya.

Pada saat pertama kali saya lihat anak laki-laki ini berlari ke arah Sabina sambil mengepalkan tangan mencoba memukul badan Sabina saya otomatis melindungi Sabina dengan badan saya untuk menghindar, dengan mengeluarkan kalimat "eh jangan ya mas, nanti sakit adeknya".
Kedua, anak ini mulai mendekati Sabina tapi kemudian tiba-tiba mendorong badan Sabina, saya mulai was-was dan meminta Sabina untuk berada di dekat saya saja.
Ketiga, anak ini tiba2 meninju paha kanan Sabina lumayan kencang sampai saya akhirnya menegur ibunya, "Bu anaknya tolong dijaga". Barulah si ibu yg cuek ini merespon dengan memanggil manggil nama anaknya...
Keempat, Sabina tidur-tiduran di dekat saya sambil bermanja-manja, mendadak anak tadi lari cepat dengan posisi mau menginjak dan menendang kepala Sabina, alhamdulillah saya masih reflek dan cukup cepat menarik badan dan melindungi kepala Sabina.

Kesal? Sudah diubun-ubun nahan emosinya bu. Solusinya? Saya langsung berdiri dan mengajak pulang eyang-eyang dan tantenya Sabina saat itu juga kemudian pamit ke tuan rumah yg sudah sangat tidak enak dengan saya karena melihat kejadian-kejadian tadi, dan bahkan ikut cerewet mengingatkan ibu dari anak itu.

Selesai? Belum bu.. Ketika berpamitan, baru kemudian ibu dari anak tadi mendadak bisa bicara. (Ya, dari tadi si ibu memang cuma memandang saya dengan judes, tapi membisu)

"Mba maaf ya tadi anak saya"

Reflek saya tentu saja menjawab dan mengingatkan. "Maaf juga ya bu, tapi tolong dijaga anaknya, kalau ibu anaknya dipukul juga pasti perasaannya gimana kan.."

Dan ternyata keluarlah jurus berkilah tanpa rasa bersalah dari ibu ini.. "Ya namanya juga anak anak bu" sambil agak tertawa dan memalingkan muka dari saya.

Emosi? Justru kalimat sederhana nan sepele ini yg menyulut perang Mahabarata buat saya. "ANAKNYA GAK NGERTI BU. TAPI IBU NYA KAN UDAH TUA YA, YG UDAH PAHAM DAN HARUSNYA NGASIH TAU. GIMANA SIH BU KOK GAK TAU ATURAN!" Ya memang saya langsung meninggikan intonasi dan keras. Sungguh saya sangat tersinggung dan mau lempar batako ke ibu ini.

Sudah emosi, melotot siap nerima jawaban receh si ibu ini. Eh si ibu yg terlihat judes ini ternyata "melipir alus" dengan hanya melirik sekilas ke saya dan berlari mengejar anaknya yg sebetulnya gak kemana-mana juga di ambang pintu. Ya sudah. Mungkin beliau sudah biasa lari dari kenyataan dan gak nyangka muka sekalem saya bisa ngamuk.

JADI..

Saya sangat paham anak-anak khususnya di usia batita dan balita sangat butuh eksplorasi, kebebasan, dan pengalaman untuk keperluan perkembangan mental dan fisiknya. Sungguh saya sangat paham bu.. Tapi kalau boleh saya mengingatkan dan harus saya ingatkan, semuanya itu butuh pengawasan orang dewasa. Dewasa dan bijak ya, bukan dewasa dan pendiam, polos sampai terlihat kebodohannya.

Kepada para ibu yg sering atau sudah biasa "membela" anak batita, balita atau umur berapa pun kesayangannya dengan kalimat YA NAMANYA JUGA ANAK ANAK BU krn anak ibu melakukan sesuatu yg merugikan orang lain.

Ketika anak ibu "suka" atau "sering" memukul menendang dan menyakiti anak orang lain berulang-ulang. Apakah ibu tidak merasa bersalah dan malu?

Tolong bu. Jangan selalu dan terlalu memaklumi sikap kasar anak ibu kepada teman sebayanya. Tolong bu. Ingatkan anak ibu hal yg benar dan yg salah. Tolong bu. Jangan biarkan sikap tersebut karena sudah biasa kemudian menjadi "benar" dibenak anak ibu. Tolong bu. Kalau ibu menganggap anak ibu sangat BERHARGA, begitu pun saya dan ibu ibu lainnya kepada anaknya.

***maafkan postingan panjang berisi curhat ibu-ibu dua anak ini.. Ini semua gara-gara ditanyain Facebook di kolom status "What's on your mind?". Kemudian baper.

Pengalaman hari ini membuat saya menetapkan hati untuk menawari Sabina les aikido kalau sudah bisa disuruh milih nanti.

#basmibullyingsejakdini #stopbullyingsejakdini

0 komentar:

Post a Comment

Blogger Templates by Blog Forum